Manfaat Agroforestry

Manfaat Agroforestry

Wacana Pemanfaatan Lahan dengan Metode Agroforestry

     Alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari telah menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global. Masalah ini bertambah berat dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya luas areal pertanian dan jumlah penduduk. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat adanya alih-guna lahan  sekaligus juga untuk mengatasi masalah pangan dan ekonomi masyarakat, maka diperlukan Satu system pengelolaan lahan.

     Agroforestry sebagai salah satu bentuk cabang ilmu pengetahuan baru dibidang pertanian dan kehutanan, berupaya mengenali dan mengembangkan keberadaan system agroforestry yang mungkin sudah dipraktekkan di beberapa daerah tertentu.  Secara sederhana agroforestry berarti menanam pepohonan di lahan pertanian dengan subyek atau elemen pokoknya adalah petani atau masyarakat. Agroforestry diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kesalahan penggunaan lahan. Kesalahan penggunaan lahan ini timbul karena disebabkan oleh adanya desakan kebutuhan lahan garapan yang semakin terbatas akibat pertambahan penduduk yang semakin tak terbendung. 

     Dalam implementasinya agroforestry terdiri dari berbagai bentuk dan secara konsepsional terdapat tiga manfaat agroforestry yaitu sebagai berikut :

1. kombinasi tanaman yamg terdiri dari 2 strata atau lebih dapat menutup tanah dan mengurangi erosi serta
    pemanfaatan sinar matahari lebih maksimal
2. memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan
3. dengan agroforestry didapatkan bentuk hutan yang serba guna. 

     Dengan demikian, maka realisasi pengembangan agroforestry sangatlah penting untuk diterapkan pada lahan-lahan tidur maupun lahan masyarakat. Penanaman tanaman tahunan (tegakan) yang sifatnya investasi jangka panjang tetapi akan memberikan manfaat perlindungan dan keamanan seluruh sistem termasuk sub-sistem dibagian bawah merupakan  alternatif pilihan. Oleh karenanya program agroforestry untuk tujuan pengawetan lahan yang optimal, baik ditinjau oleh kemampuan petani maupum pemerintah untuk mencegah dari bahaya erosi dan rusaknya tata air harus dirancang secara cermat dengan didukung oleh penelitian yang mendasar dan sumber daya yang ada. 

     Pada system agroforestry di mana tanaman tahunan dan semusim diusahakan dalam lahan yang sama (mixed cropping) sehingga setiap jenis tanaman dapat mengubah lingkungannya dengan caranya sendiri. Kombinasi berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata atau ukuran kanopi yang berbeda akan mempunyai efek terhadap tanaman lainnya sehingga beberapa tanaman yang jaraknya tidak terlalu dekat akan memperoleh keuntungan.  Contohnya pada tanaman kelapa dan manggis, di mana tanaman kelapa akan memberikan keuntungan naungan pada tanaman manggis pada awal pertumbuhannya dan untuk memanfaatkan lahan seefisien mungkin maka diantara barisan manggis dapat ditanam tanaman rimpang yang kebutuhan akan cahaya dapat tercukupi oleh kebutuhan cahaya difuse atau tak langsung. Dengan demikian penerapan dan penataan sistem agroforestry pada suatu lahan akan memberikan multi efek, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial yang tentu merupakan modal harapan untuk bisa berkembang dan berkelanjutan.

     Demikianlah wacana pemanfaatan lahan dengan metode agroforestry yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat